· Suatu proses yang menantang
individu untuk menginterpretasi dan mengevaluasi informasi untuk membuat
keputusan
· Kemampuan berpikir kritis ( Miller & Babcock dari Potter dan Perry,
1997).
- berpikir secara aktif dengan
menggunakan intelegensia, pengetahuan, dan keterampilan untuk menjawab
pertanyaan
- secara teliti mengeksplorasi
situasi dengan bertanya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan yang relevan
- berpikir untuk diri sendiri
dengan secara teliti memeriksa berbagai ide dan sampai pada suatu kesimpulan
yang penuh pertimbangan
- memandang situasi dari
perspektif yang berbeda-beda untuk mengembangkan pemahaman secara lebih
mendalam dan komprehensif
- mendiskusikan ide-ide dengan
cara yang terorganisir untuk bertukar ide dan mengeksplorasi ide-ide dengan
orang lain
Model Berpikir Kritis (Kataoka-Yahiro dan Saylor,
1994, dikutip
dari Potter dan Perry, 1997) :
Tingkat berpikir kritis
Tingkat 3
Komitmen
Tingkat 2
Kompleks
Tingkat 1
Dasar
Komponen
Pengetahuah
Dasar Spesifik
Pengalaman
Kompetensi
Sikap
Standar
berpikir Kritis
Pengetahuah
Dasar Spesifik
Pengalaman
Kompetensi
Sikap
Standar
|
LEVELS OF CRITICAL THINKING
1. BASIC CRITICAL THINKING
-
A Learner trusts
the experts has the right answer for every problem
-
Thinking is
concrete and based on a set of rules or principles
-
For example, a
nurse uses an institution’s procedure manual to confirm how to insert a
catheter. The student nurse follows the procedure step by step without
adjusting the procedure to meet a client’s unique needs
-
For basic
critical thinkers answers to complex problems are either right or wrong, and
one right answer usually exists for each problem
-
This is an early
step in the development of reasoning ability, revealing that the individual has
had limited critical thinking experience
-
Despite the
tendency to be governed by others, a person learns to accept the diverse
opinions and values of experts ( e.g. instructors, staff nurse role models)
-
However,
inexperience, weak competencies, and inflexible attitudes can restrict a
person’s ability to move to the next level of critical thinking
2. COMPLEX CRITICAL THINKING
- Begins to detach from authorities and analyze and
examine alternatives more independently
- The answer to a problem at
this level is “it depends”
- A nurse realizes that
alternative and perhaps conflicting solution do exist
- In complex critical
thinking, each solution has benefits and risks that the nurse weighs before
making a final decision
- There are options
- Thinking can become more
creative and innovative
- There is a willingness to consider
deviations from standard protocols or policies when complex situations develop.
- Nurses learn a variety of
different approaches for the same therapy
3. COMMITMENT
-
The individual
anticipates the need to make choices without assistance from others and then
assumes accountability
-
The nurse does
more than just consider the complex alternatives a problem poses
-
The nurse chooses
an action or belief based on the alternatives available and stands by it
-
This is as a
result of experience and knowledge
Komponen Berpikir Kritis
dalam Keperawatan
¨ Pengetahuan dasar spesifik dalam
keperawatan
¨ Pengalaman dalam keperawatan
¨ Kompetensi berpikir kritis
· Kompetensi umum
· Kompetensi khusus dalam
situasi klinik
· Kompetensi khusus dalam
keperawatan
¨ Sikap untuk berpikir kritis:
· Percaya diri
|
· Ketetapan hati
|
· Mandiri
|
· Kreativitas
|
· Terbuka
|
· Keingintahuan
|
· Tanggung jawab
|
· Integritas
|
· Mengambil risiko
|
· Rendah hati
|
· Disiplin
|
|
¨ Standard untuk berpikir
kritis
- Standard
Intelektual
- Standard profesional
- Standard
Intelektual:
· Jelas
|
· Logis
|
· Tepat
|
· Mendalam
|
· Spesifik
|
· Luas
|
· Akurat
|
· Lengkap
|
· Relevan
|
· Bermakna
|
· Konsisten
|
· Adekuat
|
· Dapat dipercaya
|
· Terbuka
|
- Standard Profesional:
· Kriteria etik untuk
keputusan keperawatan
· Kriteria untuk evaluasi
· Tanggung jawab perofesional
Kompetensi
berpikir kritis
- Proses kognitif yang
digunakan perawat dalam membuat keputusan
- Mencakup kompetensi berpikir
kritis umum, berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis, dan berpikir kritis
spesifik dalam keperawatan
- Berpikir kritis umum: metode
ilmiah, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan
- Berpikir kritis spesifik
dalam situasi klinis: diagnostic
reasoning, clinical inference, dan pembuatan keputusan klinis
- Berpikir kritis spesifik dalam keperawatan: nursing process the use of diagnostic reasoning and
clinical decision making in nursing practice
Scientific method:
- Mengidentifikasi masalah
yang akan diteliti/diselesaikan
- Mengumpulkan data terkait
masalah
- Memformulasikan hipotesis
atau pertanyaan penelitian untuk menjelaskan atau menguji masalah
- Menguji hipotesis atau
pertanyaan penelitian
- Mengevaluasi hasil untuk
menentukan apakah hipotesis terbukti atau tidak terbukri atau untuk menjawab
pertanyaan penelitian
Diagnostic reasoning and
inference
- A process of determining a clients’ health
status after the nurse assigns meaning to the behaviors, physical signs, and
symptoms presented by client
- Inference: part of
diagnostic reasoning, a process of drawing conclusions from related pieces of
evidence
- An example: forming a
nursing diagnosis
- Diagnostic reasoning: a
process of using the data gathered to logically explain a clinical judgment
Tidak ada komentar:
Posting Komentar